Ini adalah tulisanku sewaktu tinggal di Kampung Pos, tulisan yang rutin aku buat tiap malam seusai beraktivitas. Bahkan tulisan ini belum rampung aku edit. Namun, rasa sayang menyeruak jika tulisan ini hanya menjadi dokumen di laptop, tanpa aku terbitkan…….
Teacher’s Diary
1 st Day Akhirnya Datang Juga
Akhirnya datang juga, mu ngkin itu ungkapan yang tepat untuk menggambarkan situasi hari ini. Guys hari ini kami akan berkunjung ke desaaaa,
yeaaaah yeaaah
Baju yang kami pakai hari ini pun sergam batik motif mega mendung, walaupun hanya batik pinjaman kami cukup senang bisa terlihat seragam hari ini. Mungkin jika semua pengajar inspiratif adalah perempuan kami akan tampak seperti cherrybells hahahaha.
Hari ini kami berangkat pukul 7.30 menuju desa, padahal agenda awal seharusnya kami berangkat pukul 7.00. tapi ya sudahlah namanya juga manusia pasti banyak kekurangan. Seperti kata bunda dorce kekurangan itu datangnya dari saya dan kelebihan itu hanya milik Allah. Hahahaha
Agenda pertama di desa adalah pelepasan yang dihadiri oleh pihak sekolah, dan perangkat desa terkait. Tidak banyak yang datang, seingat saya kurang lebih ada 10 orang yang datang.
Acara berjalan lancar, kemudian kami di ajak berkeliling desa. Di luar dugaan saya, ternyata desa pos cukup luas, banyak sekali pabrik tahu yang terlihat, padahal seingat saya saat survei bersama deden beberapa waktu yang lalu saya hanya melihat 1 pabrik tahu.
Yang menemani kami saat itu adalah pak RT, ibu Rw, dan ibu “syahrini” istri dari pak ndang, beberapa warga terlihat ramah menyambut kami, namun saya measih merasa asing dengan lingkungan sekitar, semua jalan terlihat sama saja, namun terdapat 1 hal yang tidak dapat saya pungkiri, gunung yang dimiliki desa ini sangat indah, siapa sangka perkampungan kecil memiliki pemandangan yang indah seperti ini, pikir saya ketika itu.
Setelah mengelililngi desa kami kembali lagi ke sekolah. Kemudian kak fajar, dan deden mengantar saya dan tika menuju homestay yang akan kami tempati selama 2 minggu.
Rumahnya terlihat asri, ditambah dengan cat warna hijau, dan pohon-pohon yang mengelilingi, sungguh nyaman tampaknya, pikir saya saat itu.
Di teras sudah ada wanita paruh baya yang sedang memperbaiki kompor gas, kemudia saya masuk, dan mulai berkenalan dengan si empu-nya rumah.
“Punten ibu, maaf mengganggu” kata saya saat itu, dibalik tirai kemudia uncul gadis berparas manis yang menghampiri kami,
“maaf rumahnya kecil, ayo silahkan masuk” sambutnya ramah
Setelah memakan waktu beberapa menit akhirnya saya tau bahwa,ruamah yang saya tempati bersama tika adalah rumah orang tua dari RW di kampung pos. Beliau tinggal berdua, orang-orang biasa memamnggil beliau emak, dan aki, karena emak dan aki sudah tua maka emak dan aki ditemani oleh eneng, yang juga merupakan anak gadis dari bu RW.
Saya merasa disambut dengan tangan terbuka, seperti tinggal di rumah embah saya di kampung suasananya, heheh
Begitu ramah, nyaman, dan tenang..
Siang harinya emak dan aki rujakan di saung, saat itu saya tidak ikut karena ketiduran, saya hanya mendengar ceritanya dari tika,sedikit menyesal tidak bisa ikut bergabung,,,, L
Tapi semoga saya tidak kehilangan momen2 penting di hari selanjutnya, amiiien
Finally, saya rasa, saya tidak tau apa yang akan terjadi keesokan harinya, tapi saya hanya menyambut dengan positif….
J
2nd Day Senin 16 Juli 2012
Ini hari pertama kami mengajar, wah saya dag dig dug tegang, bukan apa-apa, tapi saya takut berbuat kesalahan nantinya.
Sesuai rapat kemarin, hari ini kami hanya akan perkenalan masuk ke kelas karena hari ini ada renovasi sekolah jadi kami hanya masuk ke kelas sebentar, dan sisanya kami akan rapat dengan guru, ya, begitu kurang lebih hasil rapat pengajar kemarin sore.
Di jam saya sudah menunjukkan pukul 7.35 tapi apel pagi belum di mulai, tiba-tiba terdengar bunyi mic di halaman sekolah, tampaknya apel akan dimulai. Para pengajar inspiratif mulai berbaris di deretan teras. Protokol atau MC saat apel mulai membuka apael pagi ini, beliau juga memberi tau bahwa selam 2 minggu akan ada masiswa yang akan menemani murid SDN leuwengkolot 7 belajar..
Dulu saat SD saya selalu mengganggap mahasiswa orang yang keren karena ada kata maha di depan kata siswa, kemudian saya berpikir, apakah murid SD leuweng kolot 7 berpikiran yang sama yaaa..
Tapi apapun itu bukankah sudah sepantasnya saya ah atau lebih tepatnya kami para pengajar inspiratif memang harus memberi contoh yang baik, apalagi ada kata-kata inpiratif di belakang sebutan kami. Inspirasif menurut saya berarti harus dapat memberi inspirasi, inspirasi apakah yang akan saya torehkan nantinya, mungkin hanya saya yang tau, tapi pastinya saya ingin memberi inspirasi yang baik untuk orang-orang di sekeliling saya…
Kembali ke story line
Kemai kemudian memperkenalkan diri, secara bergantian dalam apel pagi ini, perkenalan singkat, saya hanya menyebutkan nama dan kelas yang akan saya pegang.
Seusai perkenalan kami masuk ke kelas, saya cukup gugup dan kiik sendiri saat say tau bu nila, pengajar kelas 2 saat itu menyerahkan kelas pada kami langsung (tika dan prisca red), kami belum siap apa-apa, bagaimana jika kami nantinya salah ngomong di depan anak SD kan jadi gag lucu…
Dengan bermodalkan kepedeaaan tingkat dewa, niat kuat dan tekat yang membabi buta, kami mulai berbicara dalam kelas. Saya serahkan tugas pertama pada tika, dan saya mengambil kapur di ruang guru. Perkenalan awal berjalan dengan lancar, saya mulai mengamati anak-anak sekeliling saya. Ada satu anak yang menarik perhatian saya namanya rehan. Rehan hari ini tidak memakai sepatu, umurnya juga tampak lebih tua dibanding teman-teman seklasnya, tapi rehan tampak aktif, dan bersemangat jadi saya rasa hal tersebut tidak terlalu mengganggu. Tapi sepulang sekolah saya ingin bertanya ke bu nila, guru yang memegang kelas 2, pikir saya saat itu.
Kami mulai memperkenalkan tentang pohon apresiasi. Jadi bagi siswa yang aktif dan bersemangat tiap harinya akan diberi bintang yang dapatr di tempel di pohon apresiasi.
Hari ini kami juga memilih Presiden, Wakil Presiden, berserta kabinet yang lain. Anak kelas 2 SDN Leuweng Kolot 7 sangat aktif, hampir semua anak mengacungkan tangan saat saya tanya. Semoga hal tersebut juga terjadi saat pelajaran.
Berdasarkan pemilihan umum yang dilakukan dengan cara voting nandi terpilih sebagai presiden. Selain nandi juga ada reza, wismar, dan rehan yang duduk di kabinet.
Selasa 17 Juli 2012
Kringggg Kringggg,, sudah pukul 5 pagi, waktunya bangun, mandi, dan sholat. Saya bergegas bangun dari tempat tidur, dan seraya ke kamar mandi. Air di kamar mandi terasa menusuk tulang rusuk saya, dingin sekali, tapi menyegarkan. Hari ini adalah hari kedua bertemu dengan anak-anak. Tapi hari ini kami tidak akan belajar, kami akan bermain di lapangan dekat gunung, yang lataknya tidak jauh dari sekolah, pukul 7 kami breangkat ke sekolah. Di sekolah tampak banyak nak-anak SDN Leuweung kolaot 7 yang sudah siap memakai pakaian olahraga, belum banyak anak-anak yang datang, sehingga beberapa pengajar mencoba mempersiapkan peralatan untuk lomba di sela-sela menunggu kedatangan anak-anak.
Pukul 8 pagi anak-anak sudah banyak berkumpul. Saya mengambil komando untuk membariskan anak-anak dengan dibantu beberapa pengajar lain. Setelah barisan cukup rapi kami memulai untuk senam pagi. Senam pagi dipimpin oleh david (Pak david), anak-anak tampak antusias mengikuti, walaupun sebagian dari mereka beberapa tidak dapat mengikuti gerakan dengan benar, anak-anak tampak tetap bersemangat.
Murid kelas 2 tidak semuanya datang, nandi, presiden kelas 2 sakit. Rehan, murid yang kemrin memakai sandal pun tidak datang, menurut Reza, rehan bermain burung merpati. Rehan memang tampak spesial dibanding anak-anak yang lain. Tapi saya tidak ingin memandang dia berbeda, karena menurut saya setiap anak itu menyenangkan.
Letak lapangan di gunung tidak terlalu jauh, hanya membutuhkan waktu kurang dari 5 menit kami telah sampai. Sesampai di gunung, murid kelas 1 dan 2, tampak kelelahan sehingga kami makan terlebih dahulu sebelum memuli permainan. Konsep permainan hari ini lebih santai karena sebagian kelas 1 tidak memakai baju olahraga, jadi kami tidak berani untukmain kotor-kotoran.
Games pertama kelas 1 dan 2 adalah games perkenalan. Media yang kami gunakan adalah bola, yang memimpin saya dan sani, sementara lia dan tika mempersiapkan untuk games selanjutnya.
Di tengah-tengah permainan saya mendengar celotehan salah seorang wali murid yang berkata, ini anak Sd kok mainannya sama kayak TK. Mood saya langsung berubah setelah mendengarnya, saya sedih namun tidak tau harus berbuat apa. Tapi di depan anak-anak saya harus tetap tersenyum. Yeaaa, Keep Spirit.
Permainan tidak begitu berjalan lancar, karena banyaka dari murid kami (kelas 1 dan kelas 2) yang berkeliaran dan tidak mau di atur, sebagian malah bermain bola, duduk bersama orang tuanya, an sebgian lagi masih berada di track pemainan. Di tengah situasi tersebut saya malah melihat rehan. Rehan datang dengan baju bebas, tampaknya di telah selesai bemain dengan merpati miliknya. Saya kemudian bertanya, “Rehan dari mana?”, sayangnya rehan tidak menjawab, dia lebih memilih tersenyum, dan berlalri menghindari saya.
Permainan tetap kami lakukan, walaupun tidak diikuti semua anak. Kurang lebih pukul 11 kami trelah selesai bermain, sebagian anak telah pulang, namun tiba-tiba, anak seorang ibu paruh baya yang menghampiri saya, “Bu, didi gak ada ilang”, nah lo, kok bisa, pikir saya dalam hati, preasaan tadi saya masih melihat Didi, murid kelas 1 yang tadi pagi tasnya di bawakan oleh Lia. Kami mulai panik, apalagi setelah mendengar cerita dari Lia, didi termasuk anak yang spesial. Saat kecil didi pernah terkena step, sehingga dia bisa pingsan di tengah jalan, dan saat pingsan biasanya dia tidak ingat apa, apa. Rasanya saya mau pingsan saja, ternyata mengajar kelas 1 dan 2 tidaklah gampang, Awalnya saya sedikit iri dengan kelas-kelas atas (4, 5, 6). Kelas tersebut tampak tertib dalam mengikuti permainan.
Kami berpencar mencari didi, pak tomi, guru di SDN Leuwung Kolot 7 juga ikut membantu, kakak didi yang juga kelas 5 di SD tersebut juga kami kerahkan untuk ikut mencari. Menit tiap menit berlalu, namun didi belum juga ditemukan. Tiba-tiba david datang, dan berkata,”kak, didi udah ketemu di dekat rumahnya” alhamdulilah, itu kata pertama yang yang terucap dalam hati saya. Lega rasanya didi telah ditemukan. Bisa dibayangkan, kan gag lucu, baru 2 hari mengajar tapi kami sudah menghilangkan anak orang.
Ternyata setelah berbincang dengan pak tomi. Murid kelas 1 dan 2 memang tidak pernah diajak ke lapangan, karena sangat rentan hilang. Apalagi karakter murid kelas 1 dan 2 itu sedikit bebas, dan suka berkeriaran, jadi sangat rentan hilang.
Pelajaran hari ini: Jangan lengah dalam menjaga anak-anak, Apalagi jika anak yang dibimbing itu hiperaktif.
Untuk besok, kami mengagendakan untuk menanam tanaman bayam, dan kami memindahkan tempat bermain menjadi di lapangan dekat lapangan tenis. Semoga besok bisa lebih baik amiiin…
Rabu 18 Juli 2012 IPB Mengajar VS UTS
OMG, hari ini saya uts, saya harus meninggalkan kampung pos sejenak. Sebenarnya persiapan saya untuk UTS belum maksimal, tapi bismilah, insyaallah pasti bisa. Berbeda dengan pengajar lain yang fokus hanya mengikuti program IPB mengajar (IM), saya malah mengambil Semester Pendek (SP) di saat yang sama, awalnya saya pikir saya tidak lolos menjadi 12 besar pengajar inspiratif, shinggasaat pendaftaran SP dimulai,saya ikut mendaftar. Awalnya saya sempat bingung harus memilih anatar IM dan SP, bahkan saya sempat berfikir akan resign dari IM, namun berkat kebaikan menajemen IM saya diberi kelonggaran untuk tetap mengikuti IM dan mengikuti SP. Alhamdulillah ya (ala syahrini)
Hari ini saya ijin dari pagi sampai sore, karena setelah UTS saya masih memiliki jadwal praktikum di siang harinya.
Saya sebenrnya tidak tega membiarkan patner saya tika, sendirian, tapi untungnya sani dan lia bersedia membantu kami. Entah apa yang terjadi di desa, tapi menurut cerita lia, hari ini seperti nano-nao, smeuanya ada, dari senang, nangis, teriak, ketawa, pokoknya lengkap. Mungkin untuk lebih jelasnya bisa yanya ke lia, suni atau tikaaaa… J
Kamis 19 Juli 2012 Hari ini ngapain ya?
Murid SDN leuweng Kolot 7 sudah mulai libur hari ini., sedikt bingung mau menerjakan apa saat free time. Saya dan tika pun memutuskan ke sekolah, di sekolah hanya beberapa pengajar yang stand by, kami hanya mengobrol sebentar, dan kembali ke rumah,,,
Kata tika hari ini asri dan galuh jalan-jalan ke gunung, mereka ijemput oleh murid mereka. Wah kalau saja anak kelas 2 sudah besar-besar mungkin saya bisa juga ya mengajak mereka jalan-jalan. Sayangnya karena kejadian hari slasa yang lalu, membuat saya takut untuk mengajak anak kelas 2 jalan-jalan terlalu jauh.
Di rumah kami berempat, saya, astri, galuh, dan tika mempersiapkan hiasan untuk penyuluhan besok,, seraya mengobrol tentang pengalamn yang kami dapatkan masing-masing, no thing spesial
Sorenya saya, kiki, dan tika berjalan-jalan keliling kampung, ternyata kami menemukan jalan pintas jika menuju jalan,kami melsnjutksn obroln kami di waruang kopi dekat jalan raya, semangkuk mie+ telur terasa menghangatkan perut saya, waww mantaaaap!!!
Jumat 20 Juli 2012 Penyuluhan Pendidikan
Penyuluhan, apa se pendapat pembaca sekalian tentang penyuluhan. Apa menurut pembaca warga akan tertarik dengan penyuluhan. Well, hari ini akan diadakan penyuluhan pendidikan di SDN Leuweungkolot 7, pukul 8 kami berkumpul di sekolah, mempersiapkan segalanya. Pukul 9 wali murid mulai berdatangan, tapi kami masih belum siap, masih menunggu pihak IM yang datang membawakan LCD, pukul 9 lewat 5 manegement datang, di luar wali murid makin banyak yang menunggu,
Namun tepat pukul 9.30 penyuluhan di mulai. Hari ini yang bertindak sebagai MC ada say dan deden. Hari ini kami kedatangan pak suharta selaku tokoh masyrakat di desa. Dan kak pardi motivator untuk penyuluhan. Mungkin kata-kata poenyuluhan terasa kurang pas bagi saya, saya merasa acara hari ini lebih cocok disebut sharing time.
Saat pembukaan, pak suharta, mengatakan bahwa, kedatangan kami, mahasiswa IPB harus dimanfaatkan sebanyak mungkin oleh warga. Beliau berkata bahwa warga bisa bertanya tentang pemanfaatan sampah pada kami. Jujur saya merasa sedikit terbebani dengan oernyataan pak suharta, bukan apa-apa, tapi tampaknya apa yang kami (pengajar inspiratif) lakukan belum apa-apa, memang bukan hal yang mudah untuk memperbaiki sesuatu hal dalam waktu yang singkat (2 minggu red). Tapi jika tidak melakukan apa-apa justru itu yang lebih salah.
Seusai pak Suharta memberikan kata sambutan, kami beralih ke acara inti yang dibawakan oleh kak pardi. Saat awal penyampaian kak pardi memutarkan film motivasi untuk ditonton, beberpa ibu-ibu meneteskan air mata. Film tersebut menceritakan kisah seorang yang cacat namun tetap bisa lulus dari universitas, menjuarai olimpiade, dan tetap memiliki rasa percaya diri. Hal tersebut tidak didapatkan si anak dengan sendirinya, di balik keberhasilannya ada sosok orang tua yang semangat mendukung si anak agar tetap semangat seperti anak normal lainnya.
Kemudian kak pardi beralih menceritakan kisah hidupnya, berasal dari keluargaa yatim kak pardi hidup dengan ibu dan 2 saudaranya di Jakarta. Ibu kak pardi adalah seorng pembantu rumah tangga. Namun jangankan malu, kak pardi justru semangath untuk emutus rantai kemiskinan di keluarganya dengan bersekolah. Lebih baik tidak punya barang yang mahal dibanding tidak sekolah, begitu kata kak pardi.
Sebagian ibu-ibu tampak terlarut dengan cerita kak Pardi.
Kemudian kak pardi beralih pada materi yang akan dibawakan. Peran orang tua dalam pendidikan di era globalisasi, begitu judul materi hari ini. Singkatnya materi yang dibawakan membicarakan tentang pentingnya peran orang tua dalam medidik anak. Anak saat kecil bagaikan kertas putih yang suci, gambar atau tulisan yang akan terlukis diatasnya ditentukan oleh lingkungan primer anak saat kecil, salah satunya ditentukan oleh orang tua. Orang tua sudah selayaknya mendukung pendidikan anak, hambatan seperti kemiskinan bukan menjadi halangan untuk mendapatkan pendidikan yang tinggi. Kak paradi menjadi salah satu buktinya, dari seorang pembantu rumah tangga, kak pardi bisa tumbuh dengan pendidikan yang layak. Berbagai beasiswa telah kak Pardi dapatkan sejak SD, asalkan ada keingin yang kuat, hambatan bukan menjadi ahlangan, begitu kata kak Pardi.
Penyuluhan hari ini berjalan dengan lancar, kami cukup senang melihat antusias ibu-ibu di SDN Leuweung Kolot 7. Acara dilanjutkan dengan evaluasi oleh menajement IM, banyak hal yang kami bicarakan, mulai dari pengalaman di homestay hingga pengalaman saat mengajar.
Sabtu 21 Juli 2012 Mari ngebolang
Aduh, hari ini agendanya tidak terlalu padat, jadi bingung mau mengerjakan apa. Setelah melewati pemikiran yang cukup panjang dan luas, sepanjang jalan kenanga dan seluas samudra pasifik *lebay
Akhirnya saya putuskan untuk beres-beres rumah *gubraaak
Sahur pagi ini kami lakukan pukul 03.30 pagi, dengan makanan opor ayam, wah sangat menggugah nafsu makan saya pagi ini, saya makan dengan lahap sampai-sampai perut saya akan meledak hehe.
Film korea di laptop saya terasa memanggil-manggil, ingin ditonton, akhirnya saya putuskan menonton sampai pagi. Pagi ini saya tidak membantu emak dan aki, karena piring kotor sudah lenyap dari dapur, daun-daun kering di halaman pun sudah dibakar oleh emak, hmmmm,saya sedikit bingung, kapan emak bersih-bersih rumah ya, padahal dari tadi saya menunggu untuk membantu emak. Tapi besok saya tidak boleh kelewat lagi, piring yang kotor, halaman yang di penuhi daun kering harus saya yang membersihkan, yeaa, i promise.
Pandangan saya beralih ke baju kotor, walaupun tidak begitu banyak tapi mencuci baju mungkin bisa jadi alternatif yang menarik. Kaki saya beralih menuju warung, “permisi bu’” sahut saya saat itu,
agak sedikit kaget saat yang keluar ternyata Ibunya Zahra, murid kelas 2 yang saya ajar. Percakapan kemudian beralih dari aktivitas jual beli menjadi perbincangan mengenai Zahra. Zahra tenyta murid pindahan di SDN Leuweng Kolot 7.Berbeda dengn orang tua lain yang memasukkan anaknya di SD favorit, ibu zahra justru memindahkan anaknya di SD yang boleh dibilang biasa-biasa saja. Hal ini bukan tanpa sebab, ibu zahra ingin SDN Leuweng Kolot 7 dapat lebih maju oleh karena itu ibu zahra memindahkan anaknya agar murid SDN Leuweung kolot 7 bisa bertambah banyak, dan ternyata saya baru tau bahwa zahra menjadi lebih semangat berangkat sekolah sejak ada pengajar inspiratif yang berkunjung ke desanya. Saya berharap semoga semangat Zahra tidak berhenti sampai 2 minggu kedatangan kami, tapi bisa terus bertahan atau malah semakin semangat di kemudian hari… Amien ya Rab
Jujur hari ini sebarnya tidak ada agenda yang kami lakukan. Untungnya Astri datang berkunjung ke rumah, dan kami bbertiga (saya, tika, astri) memutuskan untuk berjalan-jalan keliling kampung. Setapak-demi setapak jalan yang kami lalui tidak terasa kami menemukan jalan raya. Bak hujan di gunung sahar, kami merasa sangat senang. Terik matahari yang merasuk ke tubuh kami tisak terasa sedikit pun, ternyata jalan yang kami temukan berjarak cukup jauh dengan gapura di depan kampung pos saat pertama kali kami datang. Setelah berjalan-jalan kami menghampiri perpustakaan sekolah SDN Leueung Kolot 7. Tak banyak orang di sana, hany ada David dan Kak Bagas, kami pun kembali pulang.
Sore harinyasaya dan tika mempersiapkan materi untuk sekolah terbuka. Rencanany kami akan melukis menggunakan pelepah pisang, karena ini hal yang baru, kami pun mencobanya terlebih dahulu. Tidak terlalu buruk untuk hasil prakarya kelas 2. Kami optimis anak-anak akan suka. Doakan ya.
Seusai magrib pengajar inspiratif memutuskan untuk menjenguk butet, anak pak Sitorus yang kan dioperasi di RS Leuwiliang. Sayangnya 2 orang personel absen (emang gils band). Astri dan galuh tidak bisa ikut, tapi tidak masalah, semoga tidak mengurangi esensi kunjungan kami, Berkunjung tanpa buah tangan, bagai sayur tanpa garam, akhirnya kami membeli buah terlebih dahulu, sekilo apel rasanya cukup untuk menemani kunjungan kami.
Di angkot, suasana sangat cair, untung ada afin yang senantiasa menghidupkan suasana, membuat saya sering terbahak-bahak.
Butet dioperasi jam 10.00 malam hari ini, karena tidak memungkinkan bagi kami untuk menunggu sampai selesai operasi, kami pamit padsa pukul 08.00.
Ohya saya lupa, hari ini sumur di rumah emak kering, jadi ada kemungkinan besok saya akan mandi di Majlis *Aigoooooo
Pelajaran yang bisa saya ambil hari ini, hukum karma sepertinya masih berlaku, beberapa hari yang lalu saya sempat meledek asri yang harus menumpang pupi di rumah orang, dan sepertinya esok hari saya akan menyusul…. OMG
Minggu, 22 Juli 2012 Happy Birthday Tikaaaa J
Huaaaah, hari ini tampaknya hari nge gabut sedunia, pagi ini niatnya mau ngepel bersihin rumah, sayngnya warung sebelah tutup, alhasil niat ngepel menjadi beralih untuk membuat pom-pom. Pom-pom rencananya akan kami (tika dan prisca) pakai saat festival tanggal 28 Juli nanti. Pagi ini astri dan kiki datang ke rumah, rencananya kiki dan tika akan pergi ke bogor kota untuk membeli kenang-kenangan untuk emak dan aki, sementara astri dan saya malah menonton video di rumah.
Setelah menempuh perjalannan panjang akhirnya tika membeli baju batik couple untuk emak, harganya cukup menguras kantong, tapi tak apalah yang penting bisa memberi kenang-kenangan dan hadiah lebaran untuk emak dan aki.
Seusai tika pulang, tiba-tiba galuh datang dan mengucapkan selama ulang tahun. Sontak saya kaget, OMG saya temen sekamarny bahkan todak tau, saat itu tanpa pikir panjang,saya langsung membuat rencana, berkedok akan menemani astri ke rumah arif, murid kelas 4, saya mulai mencari hadiah untuk tika, memakai jatah 4 jam yang diberikan IM saya mulai berjalan ke kampus, tujuan pertama adalah toko al amin, yang menyediakan kue ulang tahun, setelah membeli lilin dan kue tar, saya beralih membeli brownies alamanda, setelah itu saya pergi membeli boneka ikan berwarna biru, hadiah ini mencerminkan diri saya, mahasiswa perikanan yang cinta birunya laut,,, eheyyy hahhahaha
Rencana kejutan hari ini sempat mengalami beberapa kali perubahan, kejutan awal saya berikan seusai buka puasa, yang merayakan hanya kami berdua, sangat so sweet, hahahaha
Kejutan bersama teman-teman IM kami berikan setelah sholat tarawih, lia dkk datang ke rumah kami dengan membawa brownies amanda, hmmm makyuuus
Singkat cerita hari ini just for tika’s birthday, happy birthday tika semoga panjang umur sehat selalu, tambah rajin, berbakti sama orang tua, tambah pinter, tambah cantiiik, pokoknya wish u all de best yaaaaaaaaaaaa 😀
Senin, 23 Juli 2012 Duduk siap? Siap Siaga
Tidak terasa hari ini saya akan kembali bertemu anak-anak di sekolah, setelah libur selana beberapa hari, praktis membuat saya hanya bisa bertemu anak-anak saat sekolah terbuka dan latihan mewarnai.
Beberapa anak sudah datang pada pukul 7, mungkin mereka tidak tahu kalau murid kelas 2 masuk siang. April, nandi, zahra, della, dan kawan-kawan telah datang pagi ini. Saya dan tika pun membariskan mereka dan memberi pengumuman bahwa hari ini masuk jam 10, bagi yang capek bisa kembali ke rumah terlebih dahulu, sedangkan yang ingin teta di sekolah bisa bermain dengan saya dan tika. Lokasi sekolah dipindah ke Paud Bu lusi akibat adanya renovasi. Tampaknya semua anak-anak memilih pulang. Saya dan tika pun memilih untuk mempersiapkan bahan pengajaran terlebih dahulu. Absensi sudah ditangan, buku pelajaran pun tersedia di perpustakaan, tapi bu nila belum juga datang padahal rencana semula saya ingin berkonsultasi dengan bu Nila, saya dan tika memilih untuk mengamati pelajaran kelas 1, yang datang tidak begitu banyak. Anak kelas 1 masih berlajar huruf, tampak sebagian besar dari mereka sudah mengenal huruf, namun masih ada saja, yang belum bisa menulis huruf dengan baik. Di samping ada kelas 3 yang belajar IPB, ya, kelas 1 dan kelas 3 berada di 1 ruangan, hanya saja terdapat triplek sebagai pembatas. Kondisi belajar kelas 3 tampak lebih kondusif dibanding kelas 1, mungkin ini bedanya kelas bawah dan kelas atas. Derajat ketidakberaturan kelas 1 lebih tinggi dibanding kelas 3.
Aduh, ternyata ada alat peraga yang ketinggalan di rumah, saya dan tika pin memutuskan kembali ke rumah. Tepat pukul 9,05 kami kembali berangkat ke sekolah, sambil menunggu anak-anak, tampak yang baru datang ada della dan erik, keduanya sama-sam diantar orang tua.
Dulu saat saya berada di sekolah dasar saya sangat jarang di anat orang tua, mungkin bisa dihitung jari. Padahal jarak SD dan rumah saya cukup jauh, dan harus ditempuh dengan kendaraan umu. Tapi d desa, masih banyak murid yang di antar oleh orang tuanya walaupun jarak sekolah maksimal 500 meter dari rumah si anak. Ternyata tingkat kepedulian orang tua masih tinggi .
5 menit berlalu namun belum ada anak yang datang, saya memutuskan untuk ke paud, ternyata di paud anak kelas 2 sudah banyak yang berkumpul…. wah saya ketinggalaaan ternyata,, hiks…hiks..hik…
Pelajaran pertama dimulai tepat pukul 9.30,
Menteri agama, ayo siapkan…
“DUDUK SIAAAP”
“SIAP SIAGAA”
“BERDOAAA MULAAAI”
Hal yang saya sukai saat pertama kali meliah anak-anak kelas 2 adalah meli hat semangat mereka saat berdoa, terlihat bersebangath dan komplak *eh, kompak maksudnya J
Apalagi melihat eskpresi reza, menteri agam kelas kami,hahahahaha lucu sekali, sampai saya sendiri sulit mengungkapkannya
Seusai berdoa, anak-anak melafalkan ayat-ayat pendek, saya pun kembali menjelaskan kotak cinta kepada anak-anak, selanjutnya kami menjelaskan peraturan piket untuk menyiram ayam.
Ternyta jadwal pulang kelas 2 adalah jam 12, wah kalau seperti ini kami tidak bisa latihan festival, pikir saya, akirnya pelajaran PKn di merge dengan bahasa indonesia, kami lebih memilih untuk latihan festival dan menyisipkan materi gotong royong di sela latiha, sebelumnya kami juga mencatat jadwal pelajaran, butuh waktu yang lama ternyata unuk mencatat jadwal pelajran, karena ada beberapa anak yang belum bisamenulis salam rangkaian kata, meraka biasanya menulis dengan mengeja per huruf, namun sebagian lainnya sudah fasih dalam menulis, saya membuat reward bagi 3 siswa yang dapat menulis paling cepat dia akan dapat bintang.
Latihan untuk festival berjalan kurang lancar, karena sebagian anak masih membaca dengan cara mengeja sementara saat bernyanyi siswa memainkan tempo yang lumyan cepat, akhirnya saya meminta murid-murid untuk mengafalkan lagu yang akan kami bawakan, judulnya kebyar-kebyar. Pasti pembaca sudah tau, yang liriknya ini lho “Kebyar-kebyar pelangi jinggaaaaa”. Rencana awal untuk festival, adalah paduan suara dan di telah lagu akan ada pembacaan puisi, awalnya juga akan ada balas-balan pantun, dan opening menggunakan pianika, namun saya masih menimbang apakah hal tersebut bisa di realisasikan, masalahnya saat mereka bernyanyi saja suaranya tampak pecah,,, duch jadi binguuung, tapi insya allah saat hari H akan perfect,,hhe doakan yaaa
Setelah latihan festival sebagian mereka sudah tampak lelah, kamipun memberi waktu istirahat selama 5 menit.
Pelajaran selanjutnya adalah bahasa Indonesia, Tika mengambil alih pembicaraan, awalnya, anak diminta untuk menceritakan pengalamn liburan, “Ayo siapa yang maun kedepan” tanya tika, hanya wismar yang bersedia, memang wisnmar adalah salah satu muid kelas 2 yang paling aktif. Dia bercerita menghabiskan liburan di timezone dan berrenang di daerah yang tidak cukup jauh dari rumahnya, seusai wismar bercerita, tika mentest beberapa anak selain wismar, untuk mengetahui apakah anak-anak yang lain mendengarkan wismar atau tidak.
Setelah wismar, tidak ada lagi yang ingin ke depan, kami kembali memutar otak, akhirnya saya berinisiatif bagi yang teraktif akan dipasngkan bintang di pohon apresiasi.
Tampak anak-anak yang lain kembali bersemangat karena wismar sudah mendapat 3 bintang sementara anak yang lain masih belum memiliki bintang.tika kembali bertanya” ada lagi yang mau ke depan, “sayaa, sayyaaa, sayaaa bu” wah jadi banyak yang tunjuk tangan, hahaha
Ternyata ide saya berhasil. Tampaknya murid kelas 2 senang dengan adanya reward, mungkin karena masih kecil, reard menjadi sesuatu yang bernilai bagi mereka.
Peljaran kembali berlanjut, kali ini tika mengajarkan imbuhan ng, ny, bagi anak-anak, anak-anak tampak antusias, walaupun mereka sedang berpuasa hari ini…
Selasa, 24 Juli 2012
Saya lupha membuat diary sewaktu hari selasa, jujur saya sedikit lupa mengenai moment-moment yang kami lalui, seingath saya hari selasa saya yang mengajar terlebih dahulu. Hari ini saya sudah mempersiapkan permainan ular tangga versi elas 2. How? Jadi yang menjadi ular tangganya adalah anak-anak, dan mereka akan berjalan sesuai dengan angka operasi matematika yang mereka dapatkan. Hari ini kami berlajar operasi matematika berupa penjumlahan dan pengurangan pada bilangan satuan dan bilangan puluhan. Suasana belajar kali ini lebih tenang, mungkin karena pelajaran yang kami bahas kali ini basicnya adalah menghitung, kemampuan menhitung anak-anak tampaknya belum merata karena ada sebagian anak yang sudah lancar dalam menghitung, dan sebagian kecil lainnya belum bksa menjumlahkan bahkan membedakan bilangan satuan maupun puluhan.
Awalnya saya memberi beberaa contoh operasi penjumlahan pejumlahan dan pengurangan, kemudian saya memberi soal kepada anak-anak berikut Prnya, kurang lebih 1 jam berlalu, kami kemudian beralih pada games ular tangga, anak-ana terlihat lebih bersemangat, karena latar yang kami gunakan di luar ruangan.
Rabu, 25 Juli 2012
Kamis, 16 Juli 2012 Reward vs Punishment
Seusai sahur saya masih disibukkan dengan deadline tugas kuliah,,,, aigooo banyak sekali dari kemarin malam sampai subuh saya masih tetap mengerjakan tugas. Pukul 6 pagi saya putuskan untuk rehat sejenak dan membantu emak dan aki untuk membersihkan rumah. Lanjut setelah itu, slide jurnal dan slide praktikum masih menunggu di kerjakan. Tepat pukul 9, tugas saya belum juga selesai,tapi di luar suara tangis yang meledak-ledak membuyarkan konsentrasi saya, ternyata yang nangis itu zahra, murid kelas 2 yang tinggalnya di depan rumah saya, secara tidak sadar saya tiak sengaja mencuri dengar, Zahra ternyata menangis karena tidak dimandikan oleh ibunya, padahal ibunya sedang menggendong adiknya.
Saya baru menghampiri Zahra ketika tangisannya sudah reda, awalnya say pikir Zahra anak yang dewasa, karena dikelas jarang ribut dan sangat anteng, tapi ternyata anak-anak sama saja yaaa, pada suka nangis.
Pelajaran pertama adalah bahasa indonesia, kali ini kami belajar kalimat tanya dan kalimat seru. Untuk hari ini saya dan tika telah menemukan formula yang pas dalam mengajar sehingga suasana mengajar lebih kondusif dalam belajar, tidak ada yang ribut dan anak-anak tetap aktif tnapa rasa takut, hehehe
Jadi kami menerapkan sistem punishment bagi anak yang ribut, ounishment yang kami berikan berupa pencopotan bintang. Hal ini sangat efektif karena anakianak sangat takut jika bintang mereka dicopot, hhe…
Sebelumnya kami hanya menerapkan sistem reward sehingga kami belum bisa mengendalikan beberapa keributan yang ada. Hari ini kami juga belajar menanam kacang hijau,,namun anak-anak belajar menanamnya di rumah.
Pada pelajaran matematika kami belajar menyebutkan bilangan dengan benar baik itu satuan puluhan maupun ratusan.
Menjelang magrib kami berkumpul di perpustakaan sekolah. Hari ini ada undangan makan untuk buka puasa bersama dengan pak endang, wah alhamdulillah sekali bisa berkumpul bersama sambil buka puasa bareng, dan tia-tiba ditengah makan malam, lampu matiii… wadaww, suasana buka puasa jadi mirip candle light dinner…hahahaha
Jumat 27 Juli 2012 Festival Gemilang
Hari ini hari boleh dibilang hari terakhir mengajar, hiks,,,,hiks,,, hiks tidak terasa kami hampir berada di ujung perjumpaan. Berat rasanya untuk meninggalkan anak-anak. Hari ini saya ingin membuat suasana lebih akrab. Metode belajar yang akan saya gunakan dengan mengadakan omba cerdas cermat mengenai dokumen penting. Dokumen penting yang kami pelajari meliputi KTP, SIM, Akte kelahiran, Piagam Penghargaan dan Sertifikat.